ISTRIKU KAWIN LAGI
ISTRIKU KAWIN LAGI "Semuanya sudah beres?" tanya Sabar sambil meletakkan ransel Mara di dekat pintu keluar. Ketika itu, untuk kesekiankalinya Sabar merasa luka itu semakin menganga. Kepedihan yang telah dia rasakan sejak kata itu terucap, hingga kini jadi pertemuan terakhir. Selama tujuh tahun usia pernikahan mereka, baru kali ini dia membiarkan Mara pergi tanpa dirinya. Setiap kali istrinya ingin mengunjungi suatu tempat, Sabar selalu ada mendampingi. Kini, semua takkan pernah terjadi lagi. Pertanyaan sederhana itu, tidak mendapat jawaban. Bahkan Mara tidak memedulikan barangnya. Dia dibuat pusing dengan pertanyaan yang tiada henti terlontar dari mulut mungil putrinya. Cinta yang baru saja merayakan ulang-tahunnya yang ke enam tahun belum mengerti kenapa ibu terlihat begitu membenci ayah. Ibu memang sering ngomel, hampir setiap hari malah, tapi tidak seperti hari ini, berakhir pergi dengan sebuah ransel besar. Sebulan terakhir ibu memang sering pergi d...