Perjalanan Linda

IBU WANITA TERHEBAT Saat semua terasa lelah Ketika senja mulai merekah Kau tetap tegar berwibawah Bertubi-tubi masalah mengikuti Begitu dalam jurang kau dapati Senyum-mu selalu menyemangati Tiada perduli kala langit menangis deras Tiada hirau saat mentari membias panas Kau tetap berdiri tegak membekas Kau mampu tersenyum dalam derita Merubah tangisan menjadi asa Ciptakan pelangi hujan 'pun sirna Ibu Tiada intan menggantimu Tiada berlian merubah itu Statusmu di hatiku Kau wanita terhebatku By_Linda Puspita Hong Kong, 24/11/14, 11:45.

TRAGEDI TANGGAL 1 Karya: Linda Puspita  Tok ... tok ... tok .... Terdengar suara ketukan pintu. Rina yang sedang berdandan di kamar, segera beranjak untuk membukakannya. Ternyata Anton, suami Rina pulang dari kantornya. Bibir merahnya merekah, gemulai tubuhnya, dan manja suaranya menyambut mesra. Digandengnya tangan Anton menuju sofa. "Mas, mau minum apa?" tanya Rina. "Apa aja deh ... asal buatan kamu mas pasti suka," jawab Anton tersenyum. "Oke, tunggu ya! Aku buatin minuman spesial, buat Mas Anton tercinta," ujar Rina dengan senyum centilnya. Ditinggalkannya Anton yang duduk di sofa. Di dapur Rina segera meracik kopi gitel 'legi tur kentel'  dengan gula cinta dan kopi sayang. Klunting ... klunting ... klunting .... Karena begitu semangatnya, suara adukan sendok terdengar sampai ke telinga Anton. "Yang ..., kamu enggak apa-apakan?" teriak Anton dari ruang tamu. "Enggak apa-apa kok, Mas, tungg...

Mati Oleh : Linda Puspita Embun embun luruh berlomba menyentuh bumi Meninggalkan kelopak kelopak sendu Buah lakumu nan kian bersemi Merah; retak kristal beradu Menggerogoti seluruh titik nadi Liar tak berhati Hingga runtuh tembok pertahanan abdi Membuncah rasa meronta tersakiti Jatuh kuterpuruk pada lembah duka Di ruang sepi tak bertuan Mati; jiwa pergi tinggalkan rangka Kaku; terbujur di bumi pangkuan Quatrain, 4 seuntai Hong Kong, 07/05/15

kegiatan

Soal

KATA HATI SI KECIL Sejatinya ibu adalah orang yang begitu dekat dengan anak-anaknya dan kemudian ayah menduduki tempat kedua setalahnya. Seorang ibu rela mempertaruhkan nyawa saat melahirkan sang buah hati. Seharusnya ibu kan selalu ada setelah kami (anak-anakmu) lahir kedunia yang fana ini. Membimbingku saat aku mulai menapakkan kaki, mengajariku satu per satu bahasa yang kalian gunakan. Saat aku beranjak usia sekolah kaulah orang pertama yang aku panggil saat aku kembali ke rumah dengan penuh cerita, menjadi teman dalam sukaku dan menjadi pelipur lara kala dukaku. Namun, dimanakah kau sekarang ibu, kau tinggalkan aku saat usiaku baru 8 bulan. Saat aku belum bisa duduk dengan tegak, di saat aku butuh kehangatan belai kasihmu kau malah pergi membiarkanku menangis seorang diri. Saat ku mulai belajar mengeluarkan kata, dan itu adalh namamu, tapi tak pernah ku dengar pangilan sayangmu kepadaku. Dalam kediaman aku berusaha mencari sosok seorang ibu dengan suara lembut penuh kasih yang t...

RUMAH BACA LENTERA QALBU_Giriklopomulyo http://rumahkitayuk.blogspot.com/2015/05/rumah-baca-lentera-qalbugiriklopomulyo.html

Berawal dari sebuah cita-cita yang tak tersampaikan, karena berbagai kendala yang menghadang.  Keinginan untuk memulainya kembali dengan cara yang berbeda. Namun, masih dalam satu jalan, satu tujuan.  Berbagi ilmu, meningkatkan derajat anak bangsa.  Sebuah cita-cita masa kecil ‘ingin menjadi guru’ yang kandas termakan oleh waktu dan keadaan.  Rasa  kecewa, dan sedih kerap muncul menghantui ruang hati yang paling dalam. Hingga datang sebuah cahaya yang menentramkan, menyirami kekeringan hati yang gersang oleh ketidakberdayaan.  Cahaya dari tutur seorang panutan kala abu-abu membalutku. Bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Sang Pemilik Kehidupan.   Hati boleh memenentukan yang terbaik dari yang kita inginkan.  Namun, Pencipta Maha Mengetahui yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Seorang guru tidak sebatas di bangku formal, melainkan guru mempunyai ruang lingkup yang sangat luas pengertiananya.  Bahkan anak bayi pun bisa menja...