PUISI: ANGIN

Angin
Oleh: Linda Puspita
Desirmu membelai tanpa lelah
Bahkan tika jumawa kuasai sarira
Dengan adamu
Yang tak pernah terlihat pandang
Bahkan tika jumawa kuasai sarira
Dengan adamu
Yang tak pernah terlihat pandang
Sejuk itu tetap kurasa
Di antara gugur kelopak
Layu termakan waktu yang menganak
Setelah semi terlipat masa
Di antara gugur kelopak
Layu termakan waktu yang menganak
Setelah semi terlipat masa
Lalu kumbang pergi tinggalkan kembang
Terbujur kaku; kering tak bermadu
Tiada lagi manis
Yang tersisa, hanyalah hampa tanpa rasa
Terbujur kaku; kering tak bermadu
Tiada lagi manis
Yang tersisa, hanyalah hampa tanpa rasa
Kembali kau besit lembut
Ajakku menari dengan alunan merdumu
Dari ranting-ranting yang bertemu
Hingga tarik tak lagi mencekik
Ajakku menari dengan alunan merdumu
Dari ranting-ranting yang bertemu
Hingga tarik tak lagi mencekik
Lupakan kumbang
Tinggalkan kelopak yang gugur bersama luka
Tuk pergi bersamamu
Tumbuh di taman hati yang lain
Karena kau
Angin yang tak pernah lelah mendekapku
Tinggalkan kelopak yang gugur bersama luka
Tuk pergi bersamamu
Tumbuh di taman hati yang lain
Karena kau
Angin yang tak pernah lelah mendekapku
Hong Kong, 201216

Komentar
Posting Komentar